Pipit
06:49:00
Kau pipit yang cerdik
Badanmu mungil, paruhmu sempit
terbangmu gesit
Kalau bercericit, bising kelak sekitarmu
Digerak-gerakkan lah leher yang tersembunyi
lihai bergolek, ekormu mengipas-ngipas
seirama dengan udara yang hembus di pucuk pohon
…
Pipit sayang, pipit yang malang
Tak terbayang kau terpisah
Lalu jatuh di kumpulan bangau
yang kakinya jenjang
yang paruhnya panjang
yang punggungnya lapang
Dikibaskannya sayap-sayap putih
lalu melayang ke angkasa dan pulang
membawa santapan
Bangau-bangau indah
Bangau-bangau merekah
…
Diajarinya dirimu pipit kecil
terbang menyeringai
rendah di langit-langit air
lalu sergap, memilih santap
Diajarinya dirimu pipit kecil
jalan anggun menawan
langkah kaki jenjang
satu persatu melangkah, mengangkangi bumi
Pipit kecil, pipit mungil
Dianggapnya dirimu sebagai
bangau muda yang lincah
yang lehernya berputar, namun sembunyi
yang kakinya melangkah, sambil melompat
pipit kecil, jadi sangka bangau muda
yang lupa
…
Pipit kecil menjelma angin kepak sayap
putih yang lepas melawan angin
Pipit kecil menjelma gemercik air
riuh yang ribut di permukaan
…
Namun sayang saat pakan berkurang
angin mendingin dan laut menyepi.
Bangau-bangau jadi kelaparan
dicarilah singgah-singgah penuh ikan
di belahan bumi lain
Pipit yang menjelma menjadi bangau
ikut berpindah. Masuk formasi menentang angin
menentang badai
Sayap-sayap putih mengepak di udara
Paruh-paruh runcing menyeringai di udara
Kaki-kaki jenjang memutar di udara
Sayang seribu sayang pipit tetaplah pipit
yang badannya mungil
yang paruhnya sempit
yang terbangnya gesit
yang hempas terkena angin
yang lemas terpeluk dingin
walau menjelma bangau
pipit tetaplah pipit
21 Juli 2017
Surabaya
0 komentar