Apalah Arti Maba (?)
19:36:00
“But break, my heart, for I must
hold my tongue.” –Hamlet
Kutipan itu, diambil dari sebuah novel lama yang
pernah saya baca. Ketidakmampuan si karakter utamauntuk menyuarakan isi hatinya
sehingga dia harus memendam dalam dalam apa yang ingin dia katakana walaupun
itu sangat menyakitkan.
Maba atau Mahasiswa Baru, sering disebut sebagai makhluk
lemah yang harus dilindungi. Saya setuju dengan kata tersebut akan tetapi
apakah hanya sampai di situ saja? Menurut saya maba di sini adalah “kosong”.
“Kosong” di sini berarti dapat menjadi apa saja sesuai dengan apa mereka
diisikannya. Saat menjadi mahasiswa baru saya aykin kita akan diisikan banyak
hal oleh orang yang sudah bukan lagi maba. Di sini kita hanya menjadi pendengar
dan sering kali tiap kita memberikanm pendapat, pendapat itu seringkali dengan
mudahnya disanggah dan disamakan lagi persepsinya. Akan tetapi saat itu terjadi
kita hanya sering terdiam sambil berkata dalam hati “Iya sih, cuma…”. Cuma apa?
Itu yang sering tidak diketahui oleh kita. Apakah itu terjadi karena kita
kurang pengalaman atau kita hanyalah seorang “Maba”?
“Ah, dasar Maba.”
“Yaelah, Maba doang.”
Kata-kata yang sering menjadi guyonan atau lelucon
oleh teman-teman saya dan juga saya sendiri. Kata-kata ini sering terucap dalam
candaan kami seiring dengan perjalanan kita menjadi maba yang selalu salah.
Baru-baru ini di lingkungan saya terjadi beberapa
kejadian yang saling runtut antara satu dan yang lainnya, sehingga akhirnya
menimbulkan krisis yang saya rasa sangat besar. Pada saat awal kejadian, setiap
kali berdiskusi yang kami dapatkan hanyalah kata maaf, bukan penjelasan konkrit
tentang bagaimana kelanjutan ini semua, akan tetapi saya tidak langsung
berpikiran itu hal yang buruk, karena mungkin saja mereka belum menemukan
solusinya. Hingga akhirnya ada suatu forum diskusi yang membahas masalah ini.
Pada awalnya ketika kami mengetahui ini, kami senang karena di sana mungkin
bisa muncul sebuah solusi, tetapi diskusi tersebut merupakan diskusi tertutup.
Di sini saya cukup kecewa. Ya, mungkin diskusi itu perlu dilakukan untuk
menyamakan persepsi dan pandangan dalam kasus ini. Tetap saja, APAKAH SUARA
MABA DIBUTUHKAN ?
Kevin Oktarino Muhammad
Teknik Perkapalan
Fakultas Teknologi
Kelautan
Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
0 komentar