Putri Khayal
10:37:00
Alkisah ada seorang Putri
yang tengah duduk tenang di singgasana ketenteraman. Singgasananya dihiasi
permata kemakmuran, mewarnai megahnya istana keabadian. Sang Putri dijaga oleh
barisan tegak pasukan kebahagiaan. Ditemani oleh peri-peri yang selalu membawa
keceriaan. Kuda kerajaan yang gagah, selalu berlarian di lapangan kerajaan yang
tak terkira luasnya. Sungguh Indahlah rupa kerajaan tempat sang Putri khayal
tinggal.
Wajah Putri sungguh cantik
nian. Tak ada lelaki yang tak tertarik kepadanya. Kecantikannya sudah
termasyhur bahkan ke negeri seberang. Bahkan harum tubuhnya pun selalu dikira
oleh orang-orang. Sang Putri pandai menutup dirinya. Dia selalu dihiasi oleh
pakaian rasa malu yang tak terbayang indahnya. Pandangannya selalu tertunduk
tatkala ada lelaki yang bersapaan dengannya. Sikapnya telah menjadi panutan
hingga ke ujung kerajaan. Tata kramanya terjaga oleh tuntunan kebenaran. Tutur
katanya tak pernah tercela sedikitpun. Tak heran jutaan orang tergila-gila
kepada sang Putri.
Aku mengenal dekat Putri
Khayal. Saban hari kami selalu bersama berjalan menyusuri taman bunga yang
terhampar luas di depan kerajaan. Aku mengencani sang Putri. Aku selalu
bercerita tentang keadaan kerajaan. Dia hanya diam mendengarkan, tanpa ada satu
patah kata pun yang terucap, dia pendengar yang baik. Setiap kali aku berkata,
wajahnya selalu dihiasi senyum dengan penuh perhatian. Pesonanya menjadi candu
tatkala aku berjumpa dengan Putri. Aku jatuh cinta kepada sang Putri.
Sang Putri selalu ada di
singgasananya. Duduk tenang tersenyum kepada semua rakyatnya. Dia selalu ada di
Kerajaan Keabadian. Di tengah Pulau Alam Pikiran. Tepat di Pusat Kota Rasa
Kebahagiaan. Di antara gugusan pulau rasa sesal dan keinginan. Dia tengah
termenung dalam Khayalan.
0 komentar