Bilang Begini Maksudnya Begitu
01:09:00
Penulis : Sapardi Djoko Damono
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : II, Maret 2016
Tebal : 138 halaman
ISBN : 978-602-03-2954-3
Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu merupakan
buku Apresiasi Puisi karya maestro sastra Indonesia Sapardi Djoko Damono. Buku
apresiasi puisi bermaksud memudahkan pembaca memahami atau mengerti maksud dari
sebuah karya sastra. Seperti maksud katanya, apresiasi berarti penghargaan atau
kesadaran akan adanya nilai pada sesuatu. Dengan demikian Apresiasi Puisi
berarti penghargaan terhadap puisi atau kesadaran akan adanya sesuatu yang
berharga pada puisi. Buku ini membantu kita sebagai pembaca bagaimana
berinteraksi dengan karya sastra hasil kerja keras para pengarang. Dengan
memperkenalkan pembaca dengan alat-alat sastra diharapkan apresiasi yang
dilakukan oleh pembaca karya sastra bisa berlangsung dengan baik.
Terdapat
sepuluh bagian dari buku ini yang secara detail menjelaskan kepada pembaca
bagaimana memahami karya sastra secara baik. Sebut saja “Wujud Visual Berita
dan Cerita”, “Puisi Sebagai Bunyi”, dan “Bilang Begini, Maksudnya Begitu”
adalah contoh bagian-bagian dari buku ini. Pada bagian “Wujud Visual Berita dan
Cerita” dijelaskan mengenai perbedaan berita yang dituliskan dengan
kaidah-kaidah jurnalistik dengan karya sastra yang tidak memiliki
batasan-batasan dalam penulisannya, karena itu walau sebuah karya sastra
menjelaskan tentang sebuah peristiwa tetapi karena dibawakan dengan tidak
mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik maka tulisan tersebut lebih layak untuk
dikatakan sebagai cerita. Pada bagian lain yaitu “Puisi Sebagai Bunyi” penulis
menjelaskan bahwa selain apresiasi terhadap karya tulis sastra, Puisi juga
dapat diapresiasi dari segi bunyi karena ketika kita membaca karya puisi secara
tidak langsung kita juga membunyikannya dalam hati. Selain itu dijelaskan juga
mengenai tradisi lisan yang berkembang pada masyarakat seperti pantun dan
mantra. Masih ada bagian-bagian lain yang dituliskan oleh penulis untuk
membantu pembaca dalam mengapresiasi sebuah karya puisi.
Dalam menjelaskan
bentuk apresiasi puisi, penulis membawa kan materi dengan baik. Apresiasi puisi
pada tiap bagiannya dijelaskan dengan mempertemukan langsung pembaca dengan
karya sastra hasil pengarang ternama sesuai dengan bagian yang dibahas. Dibawah
ini adalah contoh karya sastra yang digunakan dalam menjelaskan bagian “Wujud
Visual Berita dan Cerita” :
Si John Periang adalah seorang pesuruh di Pasar Petani dan tinggal
di Bukit Babilonia di sebuah gubuk tak bernomor
Pada suatu malam ia pergi ke Warung Dua Puluh November
Ia minum
Ia menyanyi
Ia menari
Kemudian ia menceburkan diri ke dalam Telaga Rodrigo de Freitas
dan tenggelam
Sajak di atas merupakan sajak
terjemahan karya penyair Manuel Bandeira dari Brasilia yang berjudul "Sajak Berdasarkan sebuah Berita di Koran". Dengan sajak tersebut
penulis mencoba menerangkan perbedaan sebuah sajak dan artikel berita yang
terikat dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Penulis sengaja membawakan
karya-karya sastra hasil penyair untuk memudahkan pembaca dalam proses
apresiasi sebuah karya sastra. Banyak penyair-penyair ternama dari dalam negeri
maupun luar negeri yang disebut oleh penulis, sebut saja Amir Hamzah, Armijn
Pane, Chairil Anwar, dan W.S Rendra dari dalam negeri juga Tan Teng Kie dan
Christiana Rosetti dari luar negeri.
Penjelasan-penjelasan
mengenai alat-alat sastra yang sering digunakan penyair dalam karya sastranya
juga disebutkan oleh penulis. Metafora atau perumpamaan adalah salah satu
senjata utama pengarang dalam menyampaikan maksud dan pesan kepada pembaca
lewat karya sastranya. Disebut juga soneta, pantun, mantra, epos/epik, serta
ironi sebagai bentuk-bentuk karya sastra yang digunakan oleh pengarang. Penulis
menjelaskan hal-hal lain dalam menulis puisi yang lazim digunakan oleh penyair
seperti menulis puisi merupakan bentuk permainan terhadap bahasa hingga
bertengkar dengan bahasa, juga bentuk aku lirik yang berarti bentuk karya
sastra yang menyuarakan hati nurani penyair.
Saya
sebagai pengulas yang sangat awam terhadap sebuah karya sastra cukup terbantu
oleh adanya buku ini. Dengan pembawaan yang lugas dan jelas namun dapat
menjelaskan apa yang dimaksud, penulis telah berhasil menjelaskan
piranti-piranti sastra yang sering digunakan penyair dalam menuliskan karya
sastranya. Bahasa-bahasa sastra yang cukup rumit dengan kebanyakan bersifat
multi-tafsir dapat dibawakan penulis kepada pembaca untuk secara jelas mengapresiasi
karya sastra dengan baik, sesuai kemampuan para pembaca. Penjelasan alat-alat
sastra dengan menghadirkan langsung karya sastra hasil penyair ternama
sekaligus memperkenalkan pembaca kepada bentuk-bentuk karya sastra yang ada.
24 Maret 2017
Surabaya
0 komentar