Hujan pagi
21:26:00
Nona itu kulihat sendiri
Duduk di lapang taman bunga
Dengan gaun hitam dan sarung tangan
Berpayung sendiri di tengah hujan pagi
Tatap mata nona itu terpusat
Pada satu sisi di tepi taman bunga
Yang ku tak jelas apa maksud dia di sana
Menatap daun yang goyang ditengah guyur hujan pagi
Wajahnya putih dengan mata bulat dan bibir tipis
Hidungnya lengkung dengan dagu meruncing
Rambutnya hitam berhias pita merah
Anting-anting emasnya berdering ketika diterpa angin
Iris mata pada sudutnya kulihat ada yang mengalir
Lepas tak terbendung, hempas tak terhuyung
Nona itu menangis, seperti langit pagi ini
Deras mengalir dari langit ke bumi
Dari sudut mata ke gunduk pipi
28 oktober 2016
Surabaya
0 komentar