Harga Tegang-Tawa dalam Pelajaran

Di ruang itu beberapa orang berkumpul. Beberapa anak dengan tampang lesu, tertunduk bingung di tengah kondisi saat itu. Beberapa orang denga...

Di ruang itu beberapa orang berkumpul. Beberapa anak dengan tampang lesu, tertunduk bingung di tengah kondisi saat itu. Beberapa orang dengan tubuh yang tidak jauh berbeda (hanya sedikit lebih besar) dari anak-anak itu saling bergerumul dalam satu paduan yang tak karuan. Mereka tergelak, tenggelam dalam tawa canda yang hanya mereka yang mengerti sebabnya. Tegang? Mungkin tidak ketika melihat pada orang-orang yang berniat "mengajari" (pada awalnya) anak-anak itu. Sebaliknya yang terjadi pada anak-anak itu, yang sengaja hadir untuk mendapat "pelajaran" dari orang-orang yang tidak jauh berbeda postur tubuhnya dari mereka.

Tak juga terbebas dari ketegangan dan kebingungan yang masih saja mengelilingi pikiran anak-anak itu. Gelak riang, canda tawa dari orang-orang di hadapannya yang dari awal berniat "mengajar" mereka belum (mungkin tak kan pernah) menjalar pada pikiran mereka. Dua suasana yang tercampur dalam ruangan yang sama namun saling bertolak belakang mengisi perasaan orang-orang di situ. Dilema? Sepertinya bukan. Suasana itu tercipta dengan sendirinya, tanpa dibuat-buat (ya, tanpa dibuat-buat). Tegang dan senang seakan saling melengkapi suasana di ruang itu.

Masih saja terjadi, proses "mengajar-diajar" (kata mereka) berlangsung dalam ruang itu. Anak-anak yang tertunduk bingung dengan raut muka yang cemas tak kunjung melebur dalam pecah tawa orang-orang (yang posturnya tidak jauh berbeda dari mereka) di hadapannya. Atau mungkin ini metode "belajar-mengajar" yang baru? Bisa jadi. Mengajar dengan gelak riang, canda tawa menjadi metode yang efektif pada zaman sekarang. Tapi anak-anak yang tertunduk bingung dengan raut muka cemas? Ingat, ini metode baru. Dua suasana yang bertolak belakang dalam satu ruang yang sama bisa jadi metode yang efektif untuk saat ini. Menghargai? Tak ada poin itu. Proses "belajar-mengajar" dengan metode ini bisa jadi metode baru yang paling efektif untuk kondisi saat ini. Apalagi (katanya) orang-orang di hadapan anak-anak itu pernah kanak-kanak juga, jadi apa salahnya?

Zaman makin membingungkan. Anak-anak makin susah diatur. Orang-orang tua tak kunjung bisa "mengatur" mereka. Mungkin paduan gelak tawa-tunduk tegang menjadi metode yang paling efektif saat ini. Menghargai? Tak ada poin itu di sini!

You Might Also Like

0 komentar