Mereka Yang Semu

Padahal terlihat tapi entah apa mereka tidak bisa membaca atau memang pura – pura tidak tahu. Mencoba berteriak tapi apa daya ini ruang...


Padahal terlihat tapi entah apa mereka tidak bisa membaca atau memang pura – pura tidak tahu. Mencoba berteriak tapi apa daya ini ruang hampa. Sebenarnya pun mereka sadar tapi mungkin mereka punya persoalan yang lebih penting. Persoalan yang mereka anggap penting. Walau persoalan tersebut tidak merubah kenyataan apa yang ada sekarang. Prihatin memang, prihatin dengan mereka yang tidak peduli akan jadi apa ini jadinya. Padahal sejatinya kita itu semua tinggal di sini dengan tujuan yang sama. Mencoba menengok kebelakang yang menjadikan kita ini satu telah berpesan bahwa memang perjuangan kita lebih sulit dari mereka yang melawan penjahat – penjahat dari luar sana. Memang benar adanya pesan itu. Tapi entah apa mereka sadar atau tidak kini apa yang mereka lakukan selama ini, menjadi penjahat saudara sendiri. Mereka yang semu. Tidak usah repot – repot menengok siapa yang di atas, tapi lihatlah kenyataan yang ada di sekitar sini sekarang. Tidak peduli akan jadi apa nantinya asal masing – masing dari mereka yang semu mencapai tujuannya masing – masing walau harus jadi penjahat saudara sendiri. Entah memang mereka nyaman dengan keadaan yang seperti ini atau mereka yang memang sudah tidak peduli dengan negeri ini. Mungkin arus di sini cukup deras adanya. Sampai- sampai tidak mampu melawan kuat arus dan lantas mereka mangikuti arus yang ada. Arus yang membawa kita mengalir ke tempat yang lebih rendah serendah – rendahnya tempat. Untuk membawa kita semua menuju tempat yang lebih tinggi tidak hanya dibutuhkan satu atau dua orang saja untuk mendayung. Tempat ini akan terus menjadi seperti ini keadaan yang seperti ini penuh sesak mencari kesejahteraan. Tidak akan bisa berubah jika memang bukan KITA yang merubah, KALIAN ada untuk KITA di sini bukan untuk sebagai AKU. Persoalan yang AKU hadapi berasal dari KITA. Menjadi bangunan yang kokoh dibutuhkan tiang yang kuat setiapnya saling mengkokohkan. Untuk membangkitkan tempat ini membutuhkan KITA bukan MEREKA atau DIA atau AKU. Untuk mereka yang semu, kita bukan di panggung pertunjukan yang setiap geraknya drama sandiwara. Tidak harus menjadi orang yang besar tapi cukup peduli untuk berubah menjadi lebih baik. Jangan bingung harus apa. Persoalan yang kita hadapi semua bisa di atasi asal kita mau berubah. Kita berubah, negeri ini berubah.

Angga Gustama P
Teknik Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

You Might Also Like

0 komentar