Mereka Yang Semu
19:09:00
Padahal
terlihat tapi entah apa mereka tidak bisa membaca atau memang pura – pura tidak
tahu. Mencoba berteriak tapi apa daya ini ruang hampa. Sebenarnya pun mereka
sadar tapi mungkin mereka punya persoalan yang lebih penting. Persoalan yang
mereka anggap penting. Walau persoalan tersebut tidak merubah kenyataan apa
yang ada sekarang. Prihatin memang, prihatin dengan mereka yang tidak peduli
akan jadi apa ini jadinya. Padahal sejatinya kita itu semua tinggal di sini
dengan tujuan yang sama. Mencoba menengok kebelakang yang menjadikan kita ini
satu telah berpesan bahwa memang perjuangan kita lebih sulit dari mereka yang
melawan penjahat – penjahat dari luar sana. Memang benar adanya pesan itu. Tapi
entah apa mereka sadar atau tidak kini apa yang mereka lakukan selama ini,
menjadi penjahat saudara sendiri. Mereka yang semu. Tidak usah repot – repot
menengok siapa yang di atas, tapi lihatlah kenyataan yang ada di sekitar sini
sekarang. Tidak peduli akan jadi apa nantinya asal masing – masing dari mereka
yang semu mencapai tujuannya masing – masing walau harus jadi penjahat saudara
sendiri. Entah memang mereka nyaman dengan keadaan yang seperti ini atau mereka
yang memang sudah tidak peduli dengan negeri ini. Mungkin arus di sini cukup
deras adanya. Sampai- sampai tidak mampu melawan kuat arus dan lantas mereka
mangikuti arus yang ada. Arus yang membawa kita mengalir ke tempat yang lebih
rendah serendah – rendahnya tempat. Untuk membawa kita semua menuju tempat yang
lebih tinggi tidak hanya dibutuhkan satu atau dua orang saja untuk mendayung.
Tempat ini akan terus menjadi seperti ini keadaan yang seperti ini penuh sesak
mencari kesejahteraan. Tidak akan bisa berubah jika memang bukan KITA yang
merubah, KALIAN ada untuk KITA di sini bukan untuk sebagai AKU. Persoalan yang
AKU hadapi berasal dari KITA. Menjadi bangunan yang kokoh dibutuhkan tiang yang
kuat setiapnya saling mengkokohkan. Untuk membangkitkan tempat ini membutuhkan
KITA bukan MEREKA atau DIA atau AKU. Untuk mereka yang semu, kita bukan di
panggung pertunjukan yang setiap geraknya drama sandiwara. Tidak harus menjadi
orang yang besar tapi cukup peduli untuk berubah menjadi lebih baik. Jangan
bingung harus apa. Persoalan yang kita hadapi semua bisa di atasi asal kita mau
berubah. Kita berubah, negeri ini berubah.
Angga
Gustama P
Teknik
Perkapalan
Fakultas
Teknologi Kelautan
Institut
Teknologi Sepuluh Nopember
0 komentar