Membangun Jejaring di Tengah-Tengah Pergaulan
22:24:00
“Untuk menjalani kehidupan ke depan
semua tidak hanya disandarkan pada kemampuan kompetensi, tapi juga bagaimana membangun
jaringan dengan baik.” Tutur Arief Fatcurahman, seorang mantan Presiden BEM
UNAIR 2 periode yang kini sedang mengetuai salah satu badan usaha di
Universitas Airlangga, yaitu Airlangga Travel. Lelaki yang kerap disapa Arief
Fatcu ini membagikan kiat-kiatnya untuk membangun jejaring hasil dari
pengalamannya selama ini mengarungi lika-liku kehidupan bertemu dengan
orang-orang penting. Menurutnya kebutuhan jejaring terhadap hidup kita pada
hari ini adalah sebuah keharusan, karena ke depan yang membantu kehidupan kita
kelak tidak hanya semahir apa kompetensi yang
kita miliki namun juga sejauh apa jejaring yang kita miliki.
Jejaring atau yang biasa disebut
dengan Networking, merupakan sebuah
sebutan bagi kita untuk memiliki koneksi, kenalan, dan komunikasi terhadap
banyak orang, terutama orang-orang strategis dan berpengaruh di suatu tempat.
Kegunaan dari jejaring sendiri adalah sebagai sarana kita untuk memudahkan
melaksanakan sebuah tujuan dengan berbagai bantuan dari jejaring kita
masing-masing. Terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam
membangun jejaring, yaitu:
1)
Memahami Visi
Kita
Sebelum membangun jejaring
terhadap orang-orang penting, merumuskan visi adalah hal yang paling pertama.
Apa kegunaannya? Yaitu untuk memetakan kira-kira orang-orang seperti apa yang
perlu kita jalin hubungannya lebih baik. Sesuai dengan kata-kata Sun Tzu dalam
bukunya “Art of War” untuk
memenangkan sebuah perang ada 3 unsur yang perlu dipahami demi memenangkan
sebuah peperangan, yaitu diri sendiri, musuh, dan medan perang. Mengetahui visi
diri penting hubungannya agar target bangunan jejaring yang akan kita bangun
sesuai dengan visi yang kita bangun.
2)
Mengukur diri
Melanjutkan langkah
setelah memahami visi kita adalah dengan mengukur sejauh mana diri kita dalam
menggapai visi yang kita canangkan. Apakah sudah setengah jalan, seperempat jalan,
atau bahkan belum sama sekali. Kekurangan dan kelebihan yang kita miliki perlu
diidentifikasi lebih dalam agar kebutuhan jejaring yang akan dibangun lebih
jelas dan terarah.
3)
Dekati
orang-orang strategis
Setelah itu lalu
mulailah membangun jejaring sesuai dengan kebutuhan visi diri kita sendiri.
Peta yang telah dibuat dengan menyesuaikan gambaran siapa-siapa saja yang perlu
diusahakan untuk membantu mewujudkan visi kita tinggal dijalankan. Orang-orang
strategis dengan berbagai kemampuan dan posisi akan sangat membantu kita dalam
mempermudah perjalanan kita ke depan
4)
Sesuaikan
penampilan
Penampilan merupakan
hal yang penting dalam membangun sebuah jejaring. Menyesuaikan cara berpakaian,
bahasa yang digunakan, hingga mempersiapkan pembicaraan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan calon jejaring kita adalah kebutuhan demi mempermudah diri
kita untuk bisa masuk ke dunia orang tersebut. Jika sudah sukses dan kita
dianggap sebagai orang yang dipercaya, jejaring akan mudah terbangun dan
kepercayaannya sudah ada di tangan kita. Kepercayaan menjadi kata kunci dalam
membangun sebuah jejaring.
Selain itu ada rumusan
yang biasa digunakan untuk membangun sebuah jejaring, yaitu:
a)
Money: yang
dimaksud adalah bagaimana kita bisa membuat jejaring kita nyaman karena saling
ketergantungan materi antara kita dan dia. Sikap utang-piutang budi yang
menentukan di sini. Jika kita sudah bisa dipercaya sebagai orang yang mudah
memberi dan tidak perhitungan, niscaya orang lain akan berbuat sebaliknya
bahkan lebih.
b)
Intelligence:
Pengetahuan serta wawasan yang kita miliki sangat dibutuhkan ketika kita akan
membangun jaringan. Semakin luas wawasan yang kita miliki akan memudahkan orang
lain untuk memberikan citra positif kepada kita. Beriringan dengan itu, akan
terbentuk kepercayaan yang menjadi kunci utama dalam sebuah jejaring.
c)
Compromise:
sifat kompromi dengan mengesampingkan sedikit kepentingan kita demi kepentingan
calon jejaring adalah hal yang penting. Dengan itu ia akan semakin yakin bahwa
kehadiran kita bukanlah menjadi beban baru dalam kehidupannya, namun menjadi
jejaring baru yang siap membantu jika memang dibutuhkan.
d)
Ego: bermaksud
untuk memainkan rasa ego pada diri orang lain. Tidak ada orang yang tidak ingin
dihargai, maka dari itu saat membangun jejaring rasa ego dari seseorang bisa
kita manfaatkan untuk bisa mengakomodasi kebutuhan jejaring kita di masa depan.
Jangan juga terlalu memaksakan ego kita, tapi harus seimbang dan terukur untuk
mempertimbangkan kebutuhan kita di masa depan.
Dalam membangun jaringan janganlah
kita berpikir melulu tentang materi yang bisa kita dapatkan, karena pada
kenyataannya hal seperti itu tidak akan bertahan lama. Fokus pada visi dan
kebutuhan jejaring kita sebagai makhluk sosial, kebutuhan materi akan menjadi
hal yang kesekian dibanding keuntungan jejaring lain yang kita miliki.
Kebutuhan jejaring sangat tinggi
jika dicerminkan dengan visi yang besar pula. Zaman sekarang bukan zamannya
lagi berperan sebagai seorang Superman
namun harus bekerja bersama-sama menjadi sebuah Superteam. Karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial, maka
dari itu berjejaring menjadi salah satu kebutuhan yang perlu dipenuhi.
Disampaikan oleh Arief Fatcurahman,
Direktur Airlangga Travel, mantan Presiden BEM UNAIR dan peserta Rumah
Kepemimpinan-PPSMDS Surabaya.
15 Agustus 2017
Surabaya
0 komentar