Menuju Pergerakan Mahasiswa Kemaritiman (part 2)
03:49:00
Rapat Koordinasi Nasional
Rakorda yang berlangsung di ITS dan PPNS
menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu perlunya diadakan rapat koordinasi
nasional yang berkepentingan sebagai wadah bertemunya mahasiswa teknologi
kemaritiman untuk menghidupkan kembali perhimatekmi serta membahas beberapa hal
teknis pelaksanaan organisasi sebagai usulan yang dapat diberikan saat rakornas
maupun munas. Setelah rakorda dilaksanakan masing-masing peserta bertanggung
jawab untuk menyebarkan hal-hal yang disepakati pada organisasinya serta
mempersiapkan diri untuk mengikuti rakornas yang dilaksanakan di Semarang.
Rakornas dilaksanakan di Kampus Undip, Semarang,
tepatnya di Gedung Dekanat Lantai 3 Fakultas Teknik Universitas Diponegoro,
pada tanggal 4 Maret 2017. Secara pribadi saya ucapkan salut dan terima kasih
kepada pihak penyelenggara rakornas (kawan-kawan HIMASPAL dan HIMATEKPAL UNDIP)
yang sudah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memfasilitasi rakornasi ini.
Sedikit cerita tentang kondisi organisasi di sana saat rakornas berlangsung,
kawan-kawan HIMASPAL sedang melaksanakan pelantikan anggotanya dan kawan-kawan
HIMATEKPAL baru saja melaksanakan reorganisasi. Keadaan seperti ini sebenarnya
cukup memberatkan mereka karena melaksanakan dua agenda besar secara bersamaan,
namun tetap berjalan baik dan lancar. UNDIP sebagai pelaksana rakornas
melakukan tugasnya dengan baik, ditambah lagi dengan dukunga ketua jurusan
Teknik Perkapalan UNDIP yang bersedia mendanai kegiatan ini sekaligus membuka
rakornas dengan sambutannya. Rakornas sendiri berlangsung sesungguhnya tanpa
ada sponsor atau dukungan dana dari siapapun pada awalnya (sebelum Pak Kajur
mau membantu). Hanya berangkat dari keresahan bersama, momentum serta
lingkungan yang memadai, dan keinginan untuk bergerak menjadikan kami mau
melakukan apapun untuk menyukseskan pergerakan ini. Kawan UNDIP yang berperan
mulai dari roadshow, hingga rakornas terlaksana, serta kami dari wilayah
Surabaya yang melaksanakan rakorda menjadi langkah-langkah kecil untuk
terlaksananya rakornas ini.
HIMATEKPAL FTK-ITS mengirimkan dua perwakilan untuk
mengikuti rakornas, yaitu saya sendiri sebagai ketua himpunan dan Akhmad Roni
sebagai wakil ketua. Kami berangkat dari Surabaya menaiki kereta Kertajaya yang
berangkat dari Stasiun Pasar Turi pukul 21.00 dan sampai pukul 02.00 di Stasiun
Poncol di Semarang. Sampai di Semarang kami langsung disambut teman saya Arief
dan Fajri, mereka adalah mantan ketua HIMASKAL dan HIMATEKPAL Undip yang
kebetulan sebelumnya satu tempat Kerja Praktek, jadi kami sudah saling mengenal
sebelumnya. Berbeda dari peserta yang lain kami beristirahat di kos Fajri yang
Alhamdulillah cukup nyaman untuk ditempati. Pukul jam 07.00 pagi setelah
sedikit istirahat setelah menempuh perjalanan Surabaya-Semarang dan menikmati
sarapan pagi di pinggir kampus UNDIP kami menyegerakan diri pergi ke tempat
untuk melaksanakan agenda rakornas.
Rakornas kali ini diikuti oleh 8 perwakilan
organisasi mahasiswa dari 6 perguruan tinggi. Peserta rakornas kali ini adalah
HIMATEKPAL FTK-ITS, FTK-UHT, HIMATEKLA FTK-ITS, PPNS, UNSADA, UI, HIMASPAL
UNDIP, dan HIMATEKPAL UNDIP. Perwakilan ini berdasarkan undangan yang
dikirimkan oleh panitia penyelenggara hasil pemetaan kampus-kampus yang
memiliki keterkaitan terhadap teknologi kemaritiman.
Dalam rakornas dibahas banyak masalah mengenai
masalah-masalah keorganisasian. Baik berbentuk evaluasi terhadap apa yang ada,
penyesuaian dengan kondisi kekinian, hingga rekomendasi untuk perbaikan
organisasi ke depannya. Bahasan pertama adalah mengenai apakah masih perlunya
Perhimatekmi ini untuk dibangkitkan kembali dari masa rehatnya. Kami perwakilan
dari Rakorda Surabaya memberikan hasil diskusi kami yang merekomendasikan untuk
didirikannya kembali Perhimatekmi ini, dan diskusi di tempat tersebut juga
berlangsung secara cepat dan lancar dengan hasil menyepakati perlu didirakannya
kembali Perhimatekmi.
Bahasan selanjutnya mengenai
permasalahan-permasalahan yang ada serta penyesuaiannya dengan kondisi
kekinian. Permasalahan-permasalahan ini muncul hasil dari brainstorming para peserta rakornas serta kendala-kendala yang
selama ini dirasakan oleh organisasi mahasiswa yang tergabung dalam sebuah
aliansi. Permasalahan yang dibahas adalah mengenai :
a.
Anggaran
Organisasi
Membahas tentang
bagaimana Perhimatekmi dapat memiliki atau memenuhi kebutuhannya berkaitan
dengan pendanaan. Hal ini menjadi satu masalah penting yang sangat memengaruhi
keberjalanan organasasi tersebut.
b.
Koordinasi
Bahasan ini mengenai
bentuk koordinasi dari organisasi Perhimatekmi, apakah tetap perwilayah atau
dengan sistem baru. Secara umum masih disepakati sistem yang pernah digunakan,
namun menjadi rekomendasi untuk ada perbaikan di munas kedepannya.
c.
Jenis Lembaga
Lembaga Perhimatekmi
menjadi perkumpulan organisasi mahasiswa yang memiliki core ilmu teknologi kemaritiman yang mana anggota-anggota di
dalamnya otomatis menjadi bagian dari Perhimatekmi
d.
Overlap dengan
organisasi lain
Karena adanya
organisasi mahasiswa lain yang bergerak pada ilmu kemaritiman, maka difokuskan
Perhimatekmi akan menggarap masalah teknologi kemaritiman.
e.
Legalitas
Perlu dipikirkan juga
legalitas yang jelas terhadap organisasi ini, dalam bentuk surat keputusan atau
yang lainnya. Bentuk ini akan menjadi rekomendasi untuk munas ke depannya.
f.
Kaderisasi
Dibutuhkan sistem
kaderisasi yang jelas sebagai panduan regenerasi bagi organisasi tersebut.
g.
Kesekretariatan
Diusulkan untuk mencari
tempat sekretariat tetap bagi Perhimatekmi dalam menjalankan roda
organisasinya.
h.
Kriteria Anggota
Dibahas mengenai
kriteria minimal anggota Perhimatekmi yang dapat bergabung. Masih mengikuti
AD/ART sebagai syarat pengajuan sebagai anggota organisasi.
i.
Kurangnya
Sosialisasi
Bentuk sosialisasi
Perhimatekmi terhadap anggota-anggota masing-masing organisasi yang bergabung
menjadi perhatian tersendiri untuk dibuatkan strategi mengenai masalah ini.
j.
Keuntungan
menjadi anggota Perhimatekmi
Dipikirkan pula apa
keuntungan yang akan didapatkan setelah menjadi anggota Perhimatekmi sendiri.
k.
Pembahasan
AD/ART
Pembahasan AD/ART
selanjutnya diserahkan kepada formatur.
Selain membahas
batasan masalah rakornas juga membahas tentang pembatasan ranah kerja
Perhimatekmi serta pembentukan formatur yang nantinya akan bekerja untuk
merumuskan jalan organisasi ke depannya serta mempersiapkan materi-materi yang
akan dibawakan saat munas. Diskusi yang terjadi dalam rakornas berlangsung
hangat dan tanpa kendala yang berarti. Walau dalam beberapa bahasan sedikit
membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya, namun secara keseluruhan diskusi
berjalan dengan baik dan teratur.
Setelah bahasan
selesai rakornas ditutup dengan menyetujui hasil-hasil rakornas, yaitu
disetujui diadakannya Musyawarah Nasional Perhimatekmi yang akan
diselenggarakan di Semarang dan dibentuknya formatur dengan anggota masing-masing
perwakilan bagian dari Perhimatekmi. Hasil tersebut ditanda-tangani oleh
masing-masing perwakilan organisasi mahasiswa yang hadir sebagai bentuk
persetujuan hasil diskusi sebelumnya. Sesi dilanjutkan dengan ramah tamah dan
foto bersama sekaligus menutup forum rapat koordinasi nasional
mahasiswa-mahasiswa teknologi kemaritiman dari berbagai kampus di Indonesia.
Pasca rakornas
mahasiswa dari luar Semarang yang hadir di sana diajak berkeliling melihat
keindahan kota Semarang. Saya apresiasi untuk kawan-kawan UNDIP atas
keramahannya menyambut kami dengan hangat dan baik. Setelah berkeliling,
masing-masing perwakilan dari berbagai kampus kembali ke daerah asalnya
masing-masing.
Penutup
Perjuangan menggerakan roda kebangsaan lewat sektor
kemaritiman menjadi hal yang perlu diperhatikan. Indonesia adalah bangsa
maritim dengan ribuan pulau yang ada serta luasan laut yang mengelilinginya.
Langkah-langkah yang kami lakukan belumlah bisa menjadikan kemaritiman
Indonesia berjaya sesuai fitrahnya. Namun hal yang kami yakini adalah setiap
hal yang besar pasti diawali oleh langkah-langkah kecil. Kami bergerak bukan
karena iming-iming ketenaran atau popularitas pribadi, yang kami inginkan hanya
melihat Indonesia berjaya karena kemaritimannya.
“Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti
ini selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami, menguasai perasaan
kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.
Yang kami harap adalah terbentuk Indonesia yang
lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah pencipta alam semesta.”
Jalesveva Jayamahe.
20 Maret 2017
Surabaya
0 komentar