Menuju Pergerakan Mahasiswa Kemaritiman (part 2)

Rapat Koordinasi Nasional Rakorda yang berlangsung di ITS dan PPNS menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu perlunya diadakan rapat koor...

Rapat Koordinasi Nasional
Rakorda yang berlangsung di ITS dan PPNS menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu perlunya diadakan rapat koordinasi nasional yang berkepentingan sebagai wadah bertemunya mahasiswa teknologi kemaritiman untuk menghidupkan kembali perhimatekmi serta membahas beberapa hal teknis pelaksanaan organisasi sebagai usulan yang dapat diberikan saat rakornas maupun munas. Setelah rakorda dilaksanakan masing-masing peserta bertanggung jawab untuk menyebarkan hal-hal yang disepakati pada organisasinya serta mempersiapkan diri untuk mengikuti rakornas yang dilaksanakan di Semarang.
Rakornas dilaksanakan di Kampus Undip, Semarang, tepatnya di Gedung Dekanat Lantai 3 Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, pada tanggal 4 Maret 2017. Secara pribadi saya ucapkan salut dan terima kasih kepada pihak penyelenggara rakornas (kawan-kawan HIMASPAL dan HIMATEKPAL UNDIP) yang sudah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memfasilitasi rakornasi ini. Sedikit cerita tentang kondisi organisasi di sana saat rakornas berlangsung, kawan-kawan HIMASPAL sedang melaksanakan pelantikan anggotanya dan kawan-kawan HIMATEKPAL baru saja melaksanakan reorganisasi. Keadaan seperti ini sebenarnya cukup memberatkan mereka karena melaksanakan dua agenda besar secara bersamaan, namun tetap berjalan baik dan lancar. UNDIP sebagai pelaksana rakornas melakukan tugasnya dengan baik, ditambah lagi dengan dukunga ketua jurusan Teknik Perkapalan UNDIP yang bersedia mendanai kegiatan ini sekaligus membuka rakornas dengan sambutannya. Rakornas sendiri berlangsung sesungguhnya tanpa ada sponsor atau dukungan dana dari siapapun pada awalnya (sebelum Pak Kajur mau membantu). Hanya berangkat dari keresahan bersama, momentum serta lingkungan yang memadai, dan keinginan untuk bergerak menjadikan kami mau melakukan apapun untuk menyukseskan pergerakan ini. Kawan UNDIP yang berperan mulai dari roadshow, hingga rakornas terlaksana, serta kami dari wilayah Surabaya yang melaksanakan rakorda menjadi langkah-langkah kecil untuk terlaksananya rakornas ini.
HIMATEKPAL FTK-ITS mengirimkan dua perwakilan untuk mengikuti rakornas, yaitu saya sendiri sebagai ketua himpunan dan Akhmad Roni sebagai wakil ketua. Kami berangkat dari Surabaya menaiki kereta Kertajaya yang berangkat dari Stasiun Pasar Turi pukul 21.00 dan sampai pukul 02.00 di Stasiun Poncol di Semarang. Sampai di Semarang kami langsung disambut teman saya Arief dan Fajri, mereka adalah mantan ketua HIMASKAL dan HIMATEKPAL Undip yang kebetulan sebelumnya satu tempat Kerja Praktek, jadi kami sudah saling mengenal sebelumnya. Berbeda dari peserta yang lain kami beristirahat di kos Fajri yang Alhamdulillah cukup nyaman untuk ditempati. Pukul jam 07.00 pagi setelah sedikit istirahat setelah menempuh perjalanan Surabaya-Semarang dan menikmati sarapan pagi di pinggir kampus UNDIP kami menyegerakan diri pergi ke tempat untuk melaksanakan agenda rakornas.
Rakornas kali ini diikuti oleh 8 perwakilan organisasi mahasiswa dari 6 perguruan tinggi. Peserta rakornas kali ini adalah HIMATEKPAL FTK-ITS, FTK-UHT, HIMATEKLA FTK-ITS, PPNS, UNSADA, UI, HIMASPAL UNDIP, dan HIMATEKPAL UNDIP. Perwakilan ini berdasarkan undangan yang dikirimkan oleh panitia penyelenggara hasil pemetaan kampus-kampus yang memiliki keterkaitan terhadap teknologi kemaritiman.
Dalam rakornas dibahas banyak masalah mengenai masalah-masalah keorganisasian. Baik berbentuk evaluasi terhadap apa yang ada, penyesuaian dengan kondisi kekinian, hingga rekomendasi untuk perbaikan organisasi ke depannya. Bahasan pertama adalah mengenai apakah masih perlunya Perhimatekmi ini untuk dibangkitkan kembali dari masa rehatnya. Kami perwakilan dari Rakorda Surabaya memberikan hasil diskusi kami yang merekomendasikan untuk didirikannya kembali Perhimatekmi ini, dan diskusi di tempat tersebut juga berlangsung secara cepat dan lancar dengan hasil menyepakati perlu didirakannya kembali Perhimatekmi.
Bahasan selanjutnya mengenai permasalahan-permasalahan yang ada serta penyesuaiannya dengan kondisi kekinian. Permasalahan-permasalahan ini muncul hasil dari brainstorming para peserta rakornas serta kendala-kendala yang selama ini dirasakan oleh organisasi mahasiswa yang tergabung dalam sebuah aliansi. Permasalahan yang dibahas adalah mengenai :
a.      Anggaran Organisasi
Membahas tentang bagaimana Perhimatekmi dapat memiliki atau memenuhi kebutuhannya berkaitan dengan pendanaan. Hal ini menjadi satu masalah penting yang sangat memengaruhi keberjalanan organasasi tersebut.
b.     Koordinasi
Bahasan ini mengenai bentuk koordinasi dari organisasi Perhimatekmi, apakah tetap perwilayah atau dengan sistem baru. Secara umum masih disepakati sistem yang pernah digunakan, namun menjadi rekomendasi untuk ada perbaikan di munas kedepannya.
c.      Jenis Lembaga
Lembaga Perhimatekmi menjadi perkumpulan organisasi mahasiswa yang memiliki core ilmu teknologi kemaritiman yang mana anggota-anggota di dalamnya otomatis menjadi bagian dari Perhimatekmi
d.     Overlap dengan organisasi lain
Karena adanya organisasi mahasiswa lain yang bergerak pada ilmu kemaritiman, maka difokuskan Perhimatekmi akan menggarap masalah teknologi kemaritiman.
e.      Legalitas
Perlu dipikirkan juga legalitas yang jelas terhadap organisasi ini, dalam bentuk surat keputusan atau yang lainnya. Bentuk ini akan menjadi rekomendasi untuk munas ke depannya.
f.      Kaderisasi
Dibutuhkan sistem kaderisasi yang jelas sebagai panduan regenerasi bagi organisasi tersebut.

g.     Kesekretariatan
Diusulkan untuk mencari tempat sekretariat tetap bagi Perhimatekmi dalam menjalankan roda organisasinya.
h.     Kriteria Anggota
Dibahas mengenai kriteria minimal anggota Perhimatekmi yang dapat bergabung. Masih mengikuti AD/ART sebagai syarat pengajuan sebagai anggota organisasi.
i.       Kurangnya Sosialisasi
Bentuk sosialisasi Perhimatekmi terhadap anggota-anggota masing-masing organisasi yang bergabung menjadi perhatian tersendiri untuk dibuatkan strategi mengenai masalah ini.
j.       Keuntungan menjadi anggota Perhimatekmi
Dipikirkan pula apa keuntungan yang akan didapatkan setelah menjadi anggota Perhimatekmi sendiri.
k.     Pembahasan AD/ART
Pembahasan AD/ART selanjutnya diserahkan kepada formatur.

Selain membahas batasan masalah rakornas juga membahas tentang pembatasan ranah kerja Perhimatekmi serta pembentukan formatur yang nantinya akan bekerja untuk merumuskan jalan organisasi ke depannya serta mempersiapkan materi-materi yang akan dibawakan saat munas. Diskusi yang terjadi dalam rakornas berlangsung hangat dan tanpa kendala yang berarti. Walau dalam beberapa bahasan sedikit membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya, namun secara keseluruhan diskusi berjalan dengan baik dan teratur.
Setelah bahasan selesai rakornas ditutup dengan menyetujui hasil-hasil rakornas, yaitu disetujui diadakannya Musyawarah Nasional Perhimatekmi yang akan diselenggarakan di Semarang dan dibentuknya formatur dengan anggota masing-masing perwakilan bagian dari Perhimatekmi. Hasil tersebut ditanda-tangani oleh masing-masing perwakilan organisasi mahasiswa yang hadir sebagai bentuk persetujuan hasil diskusi sebelumnya. Sesi dilanjutkan dengan ramah tamah dan foto bersama sekaligus menutup forum rapat koordinasi nasional mahasiswa-mahasiswa teknologi kemaritiman dari berbagai kampus di Indonesia.
Pasca rakornas mahasiswa dari luar Semarang yang hadir di sana diajak berkeliling melihat keindahan kota Semarang. Saya apresiasi untuk kawan-kawan UNDIP atas keramahannya menyambut kami dengan hangat dan baik. Setelah berkeliling, masing-masing perwakilan dari berbagai kampus kembali ke daerah asalnya masing-masing.

Penutup
Perjuangan menggerakan roda kebangsaan lewat sektor kemaritiman menjadi hal yang perlu diperhatikan. Indonesia adalah bangsa maritim dengan ribuan pulau yang ada serta luasan laut yang mengelilinginya. Langkah-langkah yang kami lakukan belumlah bisa menjadikan kemaritiman Indonesia berjaya sesuai fitrahnya. Namun hal yang kami yakini adalah setiap hal yang besar pasti diawali oleh langkah-langkah kecil. Kami bergerak bukan karena iming-iming ketenaran atau popularitas pribadi, yang kami inginkan hanya melihat Indonesia berjaya karena kemaritimannya.

“Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami, menguasai perasaan kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.

Yang kami harap adalah terbentuk Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah pencipta alam semesta.”

Jalesveva Jayamahe.

20 Maret 2017
Surabaya

You Might Also Like

0 komentar