Menuju Pergerakan Mahasiswa Kemaritiman (part 1)
21:08:00
Sebuah negara tak pernah terlepas dari sejarah yang
mendahuluinya. Juga Indonesia yang lahir dari rahim perjuangan pun pernah
memiliki masa-masa emas dimana nusantara menjadi satu cita-cita yang mulia.
Sriwijaya dan Majapahit selalu saja tersebut ketika kita bercerita tentang
Indonesia, tentang negara yang 2/3 wilayahnya terdiri dari lautan, yang katanya
memiliki sekitar 17000 pulau dengan 12000 diantaranya bahkan belum memiliki
nama. Sriwijaya dan Majapahit dengan armada lautnya diceritakan pernah menjadi
kekuatan besar di wilayah Asia Tenggara, tepat dimana sekarang Indonesia
berada. Nusantara pun pernah berbicara banyak tentang keindahan laut,
kemakmuran jalurnya, serta ketangguhan para pengawalnya. Kemaritiman tak pernah
terlepas dari kehidupan Indonesia.
Pemuda menjadi satu unsur penting dalam pembangunan
sebuah bangsa, dan mahasiswa sebagai salah satu entitas di dalamnya memiliki
kepentingan yang sama untuk berperan dalam pembangunan bangsa. Tulisan ini akan
sedikit menceritakan sebagian kecil dari usaha kami untuk ikut berperan dan
bergerak demi kebaikan bangsa lewat tangan-tangan kecil kami semua, khususnya
dalam bidang kemaritiman.
Semua ini berawal dari keresahan segelintir
mahasiswa terhadap perkembangan maritim yang belum terlihat baik di mata umum.
Secara umum kemaritiman masih dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang
karena mungkin bidang ini belum begitu populer dan menjanjikan dibandingkan
bidang-bidang lainnya. Kebijakan pemerintah Indonesia saat ini yang berbicara
banyak terhadap masalah kemaritiman menjadi satu momentum yang menurut kami
perlu dimanfaatkan dengan baik. Bahkan ada guyonan
yang berkata “Jika ingin
membangkitkan Sriwijaya atau Majapahit yang dulu berjaya sekarang adalah
saatnya, jika tidak, mungkin 100-200 tahun lagi baru akan datang kesempatan
seperti ini lagi.”. Hal ini menjadi satu pemicu semangat kami untuk mau
berpikir mengenai pengembangan lebih lanjut dalam bidang kemaritiman.
Kami di sini mengarah pada Himpunan Mahasiswa Teknik
Perkapalan (HIMATEKPAL) FTK-ITS, yang
kebetulan saya sebagai ketua pada periode ini. Berangkat dari keresahan di atas
terpikir oleh teman-teman HIMATEKPAL untuk berkomunikasi dengan kampus-kampus
lain yang bergerak pada bidang yang sama untuk setidaknya berpikir tentang
kemaritiman. Sebelumnya sebenarnya sudah ada wadah untuk berkomunikasi antar
kami, mahasiswa teknologi kemaritman, yaitu Perhimatekmi. Namun sayangnya
beberapa tahun kebelakang, organisasi ini dinon-aktifkan karena beberapa
keadaan. Sudah beberapa kepengurusan HIMATEKPAL kebelakang sudah berpikir untuk
kembali “menghidupkan” organisasi ini, namun karena berbagai hal akhirnya belum
sempat kembali organisasi ini dapat berdiri kembali.
Roadshow hingga Rapat Koordinasi
Nasional
Pencanangan untuk kembali berkomunikasi dengan
mahasiswa dengan latar belakang yang sama kembali tercetus pada kepengurusan
tahun ini. Bahkan tercatat dalam rencana strategis kepengurusan. Momentum yang
tepat tidak boleh disia-siakan, karena kalau tidak sekarang mungkin momentum
seperti ini akan datang 10 20 bahkan 50 tahun lagi. Suatu kebetulan yang
terjadi ketika sedang berselancar di dunia maya, saya melihat satu post dari
teman-teman UNDIP mengenai kunjungan mereka ke universitas yang bergerak pada
teknologi kemaritiman di kawasan Jakarta. Tajuk yang mereka bawa waktu itu
adalah Roadshow yang bertujuan untuk membangkitkan kembali organisasi teknologi
kemaritiman Indonesia. Suatu kebetulan dan momentum yang jarang hadir, pada
saat itu juga saya berkomunikasi dengan pengurus HIMASPAL UNDIP mengenai
keinginan mereka untuk “menghidupkan” kembali Perhimatekmi. Beberapa hari dari
hari itu terbentuk lah media komunikasi lewat media sosial yang menghubungkan
organisasi-organisasi teknologi kemaritiman yang dapat kami jangkau. Dari media
ini kemudian menjadi sarana awal komunikasi kami menuju pergerakan selanjutnya.
Roadshow yang diadakan HIMASPAL UNDIP adalah sesuatu
yang sangat baik menurut saya. Ketika saya menghubungi mereka, roadshow
tersebut sudah berjalan untuk mengunjungi kampus-kampus di kisaran Jakarta,
yaitu Universitas Dharma Persada (UNSADA), Universitas Pembanguna Nasional
(UPN-Jakarta), dan Universitas Indonesia (UI). Bahkan setelah itu datang ke
Semarang Universitas Hang Tuah Surabaya yang berkepentingan membandingkan studi
mereka sekaligus membicarakan Perhimatekmi antar organisasi mahasiswanya.
Karena itu maka saya pribadi (mengatasnamakan organisasi) berkunjung ke
Semarang untuk bertemu dengan kawan-kawan dari UNDIP, kebetulan waktu itu ada
acara di Semarang yang saya ikuti. Bertemu dengan kawan-kawan UNDIP semakin
membuka jalan kami untuk menggerakan kembali organisasi yang sempat non-aktif
itu. Setidaknya perjalanan dari Surabaya ke Semarang membuahkan hasil yang
positif dan rencananya setelah kunjungan saya ke Semarang, kawan-kawan UNDIP
akan berkunjung ke Surabaya untuk melanjutkan roadshow mereka.
Kunjungan ke Surabaya terlaksana sekitar bulan
November 2016, saat itu kawan-kawan HIMASPAL datang dengan 2 mobil membawa
sekitar 20 orang perwakilan yang berniat untuk mengisukan pembangunan kembali
Perhimatekmi di Surabaya. Sebelum itu FTK-ITS yang sejarahnya sebagai
organisasi tertua dalam hal teknologi kemaritiman sempat membahas mengenai
kebangkitan kembali Perhimatekmi ini. Saya yang waktu itu mengisukan sempat mengalami
kendala karena memang dari kawan-kawan organisasi di FTK-ITS belum semua
berpikiran ke arah sana. Berbenturan juga dengan agenda besar yang akan
diadakan di FTK-ITS, Perhimatekmi belum menjadi bahasan yang menarik untuk
kawan-kawan FTK-ITS. Walau begitu menurut saya pribadi hal ini harus
dilanjutkan, entah bagaimana caranya. Karena kondisi seperti ini belum tentu
terjadi setiap tahunnya.
HIMASPAL memaparkan pikiran-pikiran mereka mengenai
kebangkitan kembali Perhimatekmi, mulai dari keresahan mereka (yang kurang
lebih sama seperti apa yang kami rasakan), pikiran mengenai lingkungan yang
sedang mendukung, dan hal-hal lain yang mendukung untuk “dibangunkan”nya
kembali organisasi ini. Banyak pikiran yang dituangkan dalam forum waktu itu,
dan bagi saya pribadi forum waktu itu merupakan forum yang cukup seru
keberlangsungannya. Banyak hal yang dibicarakan mulai dari apa pentingnya
Perhimatekmi, dampak ada dan tidaknya Perhimatekmi, irisan Perhimatekmi dengan
organisasi lain, dan hal-hal lain yang tidak bisa dituliskan di sini. Terhitung
sekitar 3-4 jam kami berdiskusi mengenai bagaimana organisasi teknologi
kemaritiman ini akan diadakan. Menurut pihak yang datang pun waktu itu
merupakan diskusi yang paling menarik diantara roadshow-roadshow yang mereka
lakukan sebelumnya, karena menyentuh hal-hal substansial mengenai keberadaan
organisasi hingga langkah-langkah teknis yang paling mungkin untuk dilakukan
dalam waktu dekat. Dalam diskusi itu diambil beberapa hasil, yaitu akan
diadakannya Rapat Koordinasi Nasional di Semarang dan diadakannya Rapat
Koordinasi Daerah wilayah Surabaya. Setelah forum tersebut HIMASPAL melanjutkan
roadshownya ke PPNS.
Sebagai tindak lanjut dari forum sebelumnya,
akhirnya HIMATEKPAL FTK-ITS mengadakan Rapat Koordinasi Daerah wilayah
Surabaya. Forum ini dihadiri oleh perwakilan dari organisasi yang berada di
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dan Universitas Hang Tuah. Di Rakorda ini
kami berdiskusi tentang apa itu perhimatekmi, bagaimana pergerakan dan kondisi
saat ini, serta mendiskusikan langkah ke depan apa yang harus dilakukan untuk
tindak lanjut forum waktu itu. Forum itu menghasil beberapa rekomendasi yaitu
Persetujuan untuk menghidupkan kembali Perhimatekmi yang akan dibicarakan pada
Rakornas di Semarang serta perlu diadakannya Rakorda bagian 2 untuk merincikan
hal-hal yang di dapat pada Rakorda 1. Disepakati Rakorda bagian 2 dilaksanakan
di PPNS.
0 komentar