Menuju Pergerakan Mahasiswa Kemaritiman (part 1)

Sebuah negara tak pernah terlepas dari sejarah yang mendahuluinya. Juga Indonesia yang lahir dari rahim perjuangan pun pernah memiliki ma...


Sebuah negara tak pernah terlepas dari sejarah yang mendahuluinya. Juga Indonesia yang lahir dari rahim perjuangan pun pernah memiliki masa-masa emas dimana nusantara menjadi satu cita-cita yang mulia. Sriwijaya dan Majapahit selalu saja tersebut ketika kita bercerita tentang Indonesia, tentang negara yang 2/3 wilayahnya terdiri dari lautan, yang katanya memiliki sekitar 17000 pulau dengan 12000 diantaranya bahkan belum memiliki nama. Sriwijaya dan Majapahit dengan armada lautnya diceritakan pernah menjadi kekuatan besar di wilayah Asia Tenggara, tepat dimana sekarang Indonesia berada. Nusantara pun pernah berbicara banyak tentang keindahan laut, kemakmuran jalurnya, serta ketangguhan para pengawalnya. Kemaritiman tak pernah terlepas dari kehidupan Indonesia.
Pemuda menjadi satu unsur penting dalam pembangunan sebuah bangsa, dan mahasiswa sebagai salah satu entitas di dalamnya memiliki kepentingan yang sama untuk berperan dalam pembangunan bangsa. Tulisan ini akan sedikit menceritakan sebagian kecil dari usaha kami untuk ikut berperan dan bergerak demi kebaikan bangsa lewat tangan-tangan kecil kami semua, khususnya dalam bidang kemaritiman.
Semua ini berawal dari keresahan segelintir mahasiswa terhadap perkembangan maritim yang belum terlihat baik di mata umum. Secara umum kemaritiman masih dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang karena mungkin bidang ini belum begitu populer dan menjanjikan dibandingkan bidang-bidang lainnya. Kebijakan pemerintah Indonesia saat ini yang berbicara banyak terhadap masalah kemaritiman menjadi satu momentum yang menurut kami perlu dimanfaatkan dengan baik. Bahkan ada guyonan  yang berkata “Jika ingin membangkitkan Sriwijaya atau Majapahit yang dulu berjaya sekarang adalah saatnya, jika tidak, mungkin 100-200 tahun lagi baru akan datang kesempatan seperti ini lagi.”. Hal ini menjadi satu pemicu semangat kami untuk mau berpikir mengenai pengembangan lebih lanjut dalam bidang kemaritiman.
Kami di sini mengarah pada Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan (HIMATEKPAL)  FTK-ITS, yang kebetulan saya sebagai ketua pada periode ini. Berangkat dari keresahan di atas terpikir oleh teman-teman HIMATEKPAL untuk berkomunikasi dengan kampus-kampus lain yang bergerak pada bidang yang sama untuk setidaknya berpikir tentang kemaritiman. Sebelumnya sebenarnya sudah ada wadah untuk berkomunikasi antar kami, mahasiswa teknologi kemaritman, yaitu Perhimatekmi. Namun sayangnya beberapa tahun kebelakang, organisasi ini dinon-aktifkan karena beberapa keadaan. Sudah beberapa kepengurusan HIMATEKPAL kebelakang sudah berpikir untuk kembali “menghidupkan” organisasi ini, namun karena berbagai hal akhirnya belum sempat kembali organisasi ini dapat berdiri kembali.
Roadshow hingga Rapat Koordinasi Nasional
Pencanangan untuk kembali berkomunikasi dengan mahasiswa dengan latar belakang yang sama kembali tercetus pada kepengurusan tahun ini. Bahkan tercatat dalam rencana strategis kepengurusan. Momentum yang tepat tidak boleh disia-siakan, karena kalau tidak sekarang mungkin momentum seperti ini akan datang 10 20 bahkan 50 tahun lagi. Suatu kebetulan yang terjadi ketika sedang berselancar di dunia maya, saya melihat satu post dari teman-teman UNDIP mengenai kunjungan mereka ke universitas yang bergerak pada teknologi kemaritiman di kawasan Jakarta. Tajuk yang mereka bawa waktu itu adalah Roadshow yang bertujuan untuk membangkitkan kembali organisasi teknologi kemaritiman Indonesia. Suatu kebetulan dan momentum yang jarang hadir, pada saat itu juga saya berkomunikasi dengan pengurus HIMASPAL UNDIP mengenai keinginan mereka untuk “menghidupkan” kembali Perhimatekmi. Beberapa hari dari hari itu terbentuk lah media komunikasi lewat media sosial yang menghubungkan organisasi-organisasi teknologi kemaritiman yang dapat kami jangkau. Dari media ini kemudian menjadi sarana awal komunikasi kami menuju pergerakan selanjutnya.
Roadshow yang diadakan HIMASPAL UNDIP adalah sesuatu yang sangat baik menurut saya. Ketika saya menghubungi mereka, roadshow tersebut sudah berjalan untuk mengunjungi kampus-kampus di kisaran Jakarta, yaitu Universitas Dharma Persada (UNSADA), Universitas Pembanguna Nasional (UPN-Jakarta), dan Universitas Indonesia (UI). Bahkan setelah itu datang ke Semarang Universitas Hang Tuah Surabaya yang berkepentingan membandingkan studi mereka sekaligus membicarakan Perhimatekmi antar organisasi mahasiswanya. Karena itu maka saya pribadi (mengatasnamakan organisasi) berkunjung ke Semarang untuk bertemu dengan kawan-kawan dari UNDIP, kebetulan waktu itu ada acara di Semarang yang saya ikuti. Bertemu dengan kawan-kawan UNDIP semakin membuka jalan kami untuk menggerakan kembali organisasi yang sempat non-aktif itu. Setidaknya perjalanan dari Surabaya ke Semarang membuahkan hasil yang positif dan rencananya setelah kunjungan saya ke Semarang, kawan-kawan UNDIP akan berkunjung ke Surabaya untuk melanjutkan roadshow mereka.
Kunjungan ke Surabaya terlaksana sekitar bulan November 2016, saat itu kawan-kawan HIMASPAL datang dengan 2 mobil membawa sekitar 20 orang perwakilan yang berniat untuk mengisukan pembangunan kembali Perhimatekmi di Surabaya. Sebelum itu FTK-ITS yang sejarahnya sebagai organisasi tertua dalam hal teknologi kemaritiman sempat membahas mengenai kebangkitan kembali Perhimatekmi ini. Saya yang waktu itu mengisukan sempat mengalami kendala karena memang dari kawan-kawan organisasi di FTK-ITS belum semua berpikiran ke arah sana. Berbenturan juga dengan agenda besar yang akan diadakan di FTK-ITS, Perhimatekmi belum menjadi bahasan yang menarik untuk kawan-kawan FTK-ITS. Walau begitu menurut saya pribadi hal ini harus dilanjutkan, entah bagaimana caranya. Karena kondisi seperti ini belum tentu terjadi setiap tahunnya.
HIMASPAL memaparkan pikiran-pikiran mereka mengenai kebangkitan kembali Perhimatekmi, mulai dari keresahan mereka (yang kurang lebih sama seperti apa yang kami rasakan), pikiran mengenai lingkungan yang sedang mendukung, dan hal-hal lain yang mendukung untuk “dibangunkan”nya kembali organisasi ini. Banyak pikiran yang dituangkan dalam forum waktu itu, dan bagi saya pribadi forum waktu itu merupakan forum yang cukup seru keberlangsungannya. Banyak hal yang dibicarakan mulai dari apa pentingnya Perhimatekmi, dampak ada dan tidaknya Perhimatekmi, irisan Perhimatekmi dengan organisasi lain, dan hal-hal lain yang tidak bisa dituliskan di sini. Terhitung sekitar 3-4 jam kami berdiskusi mengenai bagaimana organisasi teknologi kemaritiman ini akan diadakan. Menurut pihak yang datang pun waktu itu merupakan diskusi yang paling menarik diantara roadshow-roadshow yang mereka lakukan sebelumnya, karena menyentuh hal-hal substansial mengenai keberadaan organisasi hingga langkah-langkah teknis yang paling mungkin untuk dilakukan dalam waktu dekat. Dalam diskusi itu diambil beberapa hasil, yaitu akan diadakannya Rapat Koordinasi Nasional di Semarang dan diadakannya Rapat Koordinasi Daerah wilayah Surabaya. Setelah forum tersebut HIMASPAL melanjutkan roadshownya ke PPNS.
Sebagai tindak lanjut dari forum sebelumnya, akhirnya HIMATEKPAL FTK-ITS mengadakan Rapat Koordinasi Daerah wilayah Surabaya. Forum ini dihadiri oleh perwakilan dari organisasi yang berada di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dan Universitas Hang Tuah. Di Rakorda ini kami berdiskusi tentang apa itu perhimatekmi, bagaimana pergerakan dan kondisi saat ini, serta mendiskusikan langkah ke depan apa yang harus dilakukan untuk tindak lanjut forum waktu itu. Forum itu menghasil beberapa rekomendasi yaitu Persetujuan untuk menghidupkan kembali Perhimatekmi yang akan dibicarakan pada Rakornas di Semarang serta perlu diadakannya Rakorda bagian 2 untuk merincikan hal-hal yang di dapat pada Rakorda 1. Disepakati Rakorda bagian 2 dilaksanakan di PPNS.

You Might Also Like

0 komentar