Amazing Ramadan
04:19:00
Assalamualaikum warrahmatullahi
wabarrakatuh
Ramadan ini
tahun 1438 H, jadi hal yang menarik untuk ku dan sepertinya layak untuk
dituliskan di sini. Ramadan tahun ini cukup special, walau tahun-tahun
sebelumnya pada hari pertama puasa juga aku habiskan di tanah rantau-Surabaya, tapi
tahun ini menjadi ramadan yang paling lama aku habiskan di Surabaya. Dari
seluruh hari yang ada di ramadan ini, mungkin tinggal tersisa 4 hari aku
habiskan di Bogor. Walau sebelumnya pernah juga cukup lama aku tidak di
menghabiskan ramadan di Bogor (waktu itu di kegiatan ITS Mengajar for
Indonesia, kurang lebih 2 minggu di desa Sumber Rejo, Probolinggo), ramadan ini
meninggalkan kesan yang cukup mendalam. Berbagai kegiatan menarik aku lalui di
ramadan ini, mulai kegiatan-kegiatan akademis, organisasi (HIMATEKPAL FTK-ITS),
juga asrama (Rumah Kepemimpinan).
Seperti biasa
aku selalu berkomunikasi dengan orang-orang di Bogor khususnya Ibu untuk
sekedar berbagi cerita mengenai keadaan dan kegiatan yang saling kami lalui di
tempat masing-masing. Pada waktu ini aku masih sibuk dengan urusan-urusan di
Himpunan yang sudah memasuki masa-masa akhir kepengurusan. Di bagian akhir ini
kami disibukan dengan agenda yang seperti biasa memakan tenaga dan waktu yang
cukup besar, kaderisasi. Juga kegiatan-kegiatan asrama di bulan ramadan ini
cukup menyibukkan hari-hariku di awal ramadan. Telfon Ibu di pagi hari tepat 1
minggu sebelum ramadan menyapa menjadi satu hal yang sedikit menyesakan hati
sebenarnya. Tidak seperti telfon-telfon biasanya, pagi itu ibu menyampaikan
keinginannya untukku agar bisa pulang sebentar ke Bogor (walau sebenarnya Ibu
kerap kali memintaku untuk pulang juga, hehe..) beliau bilang agar aku bisa
menghabiskan hari pertama puasa di Bogor. Ya jujur aku pun juga ingin bisa
seperti itu, tapi ternyata keadaan belum mengizinkan, beberapa tanggung jawab
dan kegiatan akademis belum mengizinkanku untuk mewujudkan hal itu, dengan
berat hati ku sampaikan ketidak bisaanku terhadap permintaan Ibu. Maaf bu,
semoga hari pertama puasa selanjutnya aku bisa mulai di Bogor (jika masih
diizinkan).
Akademik
Kegiatan
akademikku belum selesai ketika ramadan tiba tahun ini. Tinggal menyisakan
beberapa minggu yang perlu dilalui hingga beban sks semester ini berakhir di
minggu ke-16. Terjadi kemunduran karena beberapa hal yang menyebabkan
pelaksanaan kuliah juga terbawa mundur hingga sekitar 2 minggu. Ini menyebabkan
kuliah ikut mundur dan yang paling jelas UAS pun terjadi kemunduran. Pada
semester ini (dengan sangat terpaksa) UAS dilaksanakan di bulan ramadan.
Untukku sebenarnya hal ini tidak terlalu berpengaruh, karena tubuh sudah
sedikit terbiasa kuliah dalam kondisi puasa (sunnah), namun tetap saja ada
sedikit pengaruh terhadap pelaksanaan UAS. Kondisi tubuh yang baru beradaptasi
(karena bulan sebelumnya aku telat menyesuaikan diri) terhadap kondisi puasa
membuat tubuh sedikit lemas dan konsentrasi sedikit terpecah, apalagi jika
telah dihadapkan soal-soal UAS. Tapi hal ini tetap tidak bisa menjadi alasanku
untuk menoleransikan pelaksanaan UAS pada semester ini (apalagi ketika nanti
nilai dikirimkan ke Bogor). Yah, mau bagaimana lagi.
Di minggu-minggu
akhir ini juga aku dan sebagian besar teman angkatan di jurusan disibukkan
dengan tugas-tugas serta berbagai macam laporan. Terlebih lagi semester ini
kami dihadapkan dengan tugas yang paling “menyenangkan” di Teknik Perkapalan,
Tugas Desain Kapal II (dulu TM II). Tugas ini cukup menjadi momok
mahasiswa-mahasiswa Teknik Perkapalan-ITS sejak dulu kala. Selain karena beban
kerja yang cukup banyak, tantangan ketika mengasistensikan tugas ini menjadi
hal yang menarik. Masing-masing dosen pembimbing memiliki ciri khasnya
masing-masing dan cara yang berbeda ketika menghadapi mahasiswa. Alhamdulillah,
aku mendapat dosen yang cukup mudah (paling mudah bahkan) dalam proses
pengerjaan TDK II, dan kelompok satu bimbinganku bisa menyelesaikan tugas
paling awal dibanding kelompok yang lain. Kegiatan akademik pada semester ini
termasuk beban yang cukup berat dibanding semester- semester yang lain,
ditambah lagi kesibukan di Himpunan yang cukup menyita waktu, tetapi
Alhamdulillah bisa dilalui hingga selesai (paling tidak bisa lolos dari semua
ini).
Organisasi
Di masa-masa
akhir kepengurusan seperti pengalaman kepengurusan sebelumnya, himpunan selalu
disibukan dengan agenda “besar”nya, yaitu kaderisasi. Penanaman nilai yang
dirasa belum memenuhi sesaat sebelum memasuki waktu ramadan menyebabkan adanya
penundaan agenda pengangkatan terhadap anggota baru di HIMATEKPAL FTK-ITS. Hal
ini menyebabkan kegiatan pengangkatan terpaksa dilakukan malam hari di bulan
ramadan. Pada malam itu juga dilaksanakan kegiatan Malam Keakraban oleh
mahasiswa baru 2016, lalu setelahnya dilaksanakan kegiatan pengangkatan anggota
baru P-56. Kegiatan pengangkatan anggota himpunan seperti biasa memakan waktu
yang cukup lama. Untuk mengondisikan keadaan hingga membawa suasana memerlukan
waktu yang tidak sedikit, hal ini berdampak pada ketersediaan waktu yang ada.
Terlebih lagi sebelumnya diadakan kegiatan malam keakraban sehingga waktu yang
tersedia tinggal sedikit sebelum waktu sahur tiba. Mungkin pengangkatan P-56 ini
adalah hal yang unik, karena dilaksanakan pada waktu bulan ramadan, sehingga
bahkan ketika pengangkatan telah dilaksanakan kami melaksanakan sahur bersama
dengan anggota himpunan yang lainnya. Hal ini menjadi cerita tersendiri pada
bulan ramadan tahun ini.
Selain itu ada
beberapa kegiatan di himpunan di masa-masa akhir kepengurusan ini. Ada agenda
suksesi, yaitu pemilihan ketua HIMATEKPAL FTK-ITS yang baru. Karena kegiatan
dilakukan di bulan ramadan, maka berpengaruh juga terhadap kegiatan kampanye
para calon kahima. Pada agenda kampanye terakhir, kegiatan terpaksa disudahi
karena telah memasuki waktu buka puasa. Juga Rapat Umum Mahasiswa Jurusan
(RUMJ) yang seharusnya diagendakan pada bulan ramadan ini. Karena diadakan pada
bulan ramadan, agenda dibuat dengan menyesuaikan keadaan. Rundown yang dibuat dengan memerhatikan kegiatan puasa, dimulai
pukul 13.00-hingga buka puasa, lalu dilanjut setelah shalat tarawih hingga
malam hari. Tapi sayangnya RUMJ tidak jadi dilakukan karena ternyata anggota
yang lain belum siap dan lebih memilih untuk mengerjakan kegiatan akademiknya
masing-masing.
Asrama
Ramadan ini
menjadi ramadan pertamaku setelah bergabung menjadi bagian dari keluarga Rumah
Kepemimpinan-PPSDMS Surabaya. Kegiatan di asrama cukup menyita waktu, apalagi
dengan kegiatanku yang biasanya hanya menghabiskan malam-malam di cahaya remang
warung kopi keputih, hampir tiap malam mulai pukul 20.00-22.00 kini harus
kusediakan untuk mengikuti berbagai agenda di asrama. Tak terkecuali ramadan
ini, walau dengan intensitas yang sedikit dikurangi, tetap saja ada
agenda-agenda asrama yang perlu kuikuti. Setelah tarawih hingga sekitar pukul 22.00
malam, selalu ada kegiatan-kegiatan yang telah disediakan sebagai bentuk
pembinaan, seperti dialog tokoh, bedah buku, sharing alumni, dan lainnya. Mau
tak mau hal ini harus ku ikuti, walau terkadang ada juga terbesit rasa malas
dan keinginan untuk kabur, tapi secara keseluruhan aku menikmati
kegiatan-kegiatan di asrama. Selain itu jadwalku jadi lebih teratur di ramadan
ini. Setiap waktunya salat malam dan sahur selalu saja ada teriakan-teriakan
dan gedoran-gedoran di pintu kamar. Mereka adalah teman-teman yang terlampau
rajin bangun terlebih dahulu untuk membangunkan yang lainnya. Jadi selama
ramadan ini aku tidak pernah khawatir terlewat salat malam dan sahur, karena
sudah ada alarm otomatis yang siap sedia berdering di tiap paginya (suwun sing
akeh rek, ehe).
Di asrama pula
terdapat agenda kolektif yang dijalankan tiap bulan ramadan. Untuk tema tahun
ini kami menyebutnya “Ramadan Baper (Bawa Perubahan)”. Terdapat sekian kegiatan
yang keseluruhan pengelolanya dilakukan oleh peserta RK. Ada Seminar Parenting, SILC for Kids
(Super Islamic Leadership Camp), Pemuda Peduli Dhuafa, hingga bagi-bagi ta’jil
gratis untuk warga sekitar. Kegiatan-kegiatan ini kami panitiai sendiri dengan
segala sumber daya yang ada. Jujur cukup sulit untuk mengordinasikan seluruh
peserta, terlebih lagi kami pun sudah memiliki tanggungan di tempat
masing-masing (termasuk aku yang jarang mengikuti rapat persiapan). Dengan berbagai
kendala dan masalah, Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan berbagai kegiatan
dengan lancar dan memenuhi target-target yang sudah kami rencanakan sebelumnya.
Hal ini jadi bentuk pembelajaran tersendiri yang nantinya bisa juga diterapkan
di tempat kami masing-masing maupun orang lain yang terinspirasi dari apa-apa
yang kami perbuat.
Ramadan di
asrama kali ini cukup berkesan untuk ku pribadi. Bagaimana tidak, kali ini aku
disatukan di tempat orang-orang yang bisa dibilang cukup matang dan siap
dikembangkan. Mulai dari bangun tidur aku sudah disuguhi teman-teman yang
mengantri untuk salat malam, berduyun-duyun pergi ke pasar seberang asrama
untuk beli sahur bahkan kadang masak untuk seluruh penghuni asrama. Kalau ada
waktu di siang hari untuk singgah di asrama, pasti ada saja orang yang
bertilawah di aula. Ketika tertidur pada waktu salat, juga ada yang
mengingatkan untuk berangkat ke masjid bersama. Kalau magrib tiba, deru motor
juga pasti sudah memenuhi halaman parkir, pasukan berburu ta’jil cuma-cuma
sudah siap bergerilya ke masjid-masjid terdekat, dalih mereka untuk ikut
memakmurkan masjid dan bonusnya adalah nasi bungkus dari pengurus masjidnya.
Lucunya kami sudah hapal masjid-masjid mana saja yang biasa kami singgahi untuk
berbuka, bahkan hingga menu apa saja yang tersedia (jangan ditiru ya yang ini).
Jika waktu tarawih tiba, kami berbondong-bondong pergi ke masjid, biasanya
terbagi menjadi di rombongan, satu ke masjid dengan kecepatan tarawih yang
wajar tanpa pengecualian, satu lagi ke masjid dengan kecepatan tarawih yang
istimewa (ini juga jangan ditiru ya). Dengan lingkungan seperti ini, tanpa
sadar kualitas diriku juga ikut terupgrade
dengan sendirinya. Walau belum sekenceng
yang lain, tapi setidaknya aku sudah merasa berubah dari segi kuantitas ibadah hingga
pemikiran. Memang benar ternyata bahwa lingkungan sangat memengaruhi seseorang,
dan Alhamdulillah aku bisa ditempatkan di lingkungan yang baik oleh Allah SWT.
Banyak hal yang
ingin dibagikan dalam ramadan ini, karena selain kehadirannya yang begitu special,
banyak momen-momen baru yang memiliki kesan tersendiri untuk ku di bulan
ramadan kali ini. Sayang sekali ruang yang ada dalam kata-kata, kalimat-kalimat,
juga paragraf-paragraf ini tidak cukup besar untuk menampung segala suka cita
dan kenangan yang ku dapat bulan ini. Semoga ada teman-teman lain yang juga
mengabadikan momen-momen berharganya dalam deretan tulisan, agar kenangan tetap
abadi dan syukur jika bisa disebarkan untuk yang lainnya. Ramadan kali ini
InsyaAllah menjadi memori yang baik dalam otakku dan tulisan ini menjadi media
pengingat dalam suka cita ini. Semoga di tahun berikutnya, kita masih diberi
kesempatan untuk berjumpa kembali dengan ramadan, dan terbesit kisah-kisah
indah di dalamnya. Jangan lupa kabari orang tua, dan juga jangan lupa abadikan
momen-momen terbaik kita dalam tulisan. Karena dengan tulisan kita menjadi ada.
Terima Kasih J.
Wassalamualaikum warrahmatullahi
wabarrakatuh
23 Juni 2017, 28 Ramadan
1438H
Bandung
![]() |
Sahur bersama |
![]() |
Mentoring saat itikaf bersama |
![]() |
Sharing alumni |
![]() |
Taekwondo |
![]() |
Akhirnya, Selamat Idul Fitri 1438 H |
0 komentar